Aku Mencintainya Meski Berbeda Dunia



Angga adalah seorang sarjana muda yang baru diwisudah sekitar satu bulan yang lalu, akan tetapi keinginannya untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang ia selami selama ini belum ia dapatkan, padahal usahanya untuk mendapatkan pekerjaan terbilang sangat maksimal, tiada henti memijakkan kaki untuk pergi melamar kerja di berbagai perusahaan di daerahnya , namun apadaya, dia tak kunjung mendapatkan panggilan oleh pihak perusahaan yang ia lamar, hingga akhirnya dia harus menjadi seorang pengangguran dengan title S1 sarjana ekonomi managament. Akhirnya mereka pun pulang kerumah masing-masing, Angga yang baru nyampai depan pintu rumahnya tiba-tiba melihat selebaran (brosur) yang berserakan di depan pintu, dengan penuh rasa penasaran Angga lalu mengambil salah satu selebaran itu untuk menghilangkan rasa penasarannya, setelah ia ambil dan membacanya, dengan raut wajah yang tersenyum, dalam hati Angga mengatakan “mungkin Q harus coba ngelamar kerja di sini, berhubung ini  sedang membutuhkan OP baru”. Ternyata selebaran itu adalah info lowongan kerja di warnet dekat kampusnya dulu, tanpa pikir panjang Angga keesokan harinya langsung mendatangi warnet tersebut untuk mengajukan lamaran menjadi seorang OP. “wah ramai banget nih warnet padahal masih pagi gini” kata Angga yang kebingungan karena tidak tau harus kemana dia mengajukan lamamarannya, “hmmm mungkin mending Q tanya langsung aja sama Op yang sedang jaga itu ya? Dalam hati Angga berkata.  “ Assalamu’alaikum, selamat pagi mas” sapa Angga, “Pagi juga mas, mau main ya mas? Kebetulan sudah penuh mas.” Jawab Op warnet tersebut dengan ramah. “Oh nggak mas, Q mau tanya mas, memang benar ya warnet sini lagi membutuhkan Op baru? Soalnya Q dapat info dari brosur yang kudapatkan didepan rumahKu dan katanya Warnet sini lagi membutuhkan Op, benar gk Mas...??” tanya Angga dengan jelasnya. “Iya sih mas kalau warnet sini memang lagi membutuhkan Op lagi, tapi setau saya kita tidak pernah membuat brosur pengumuman seperti yang mas maksud itu, jawab Op tersebut dengan nada yang heran. “oh,,,,terus brosur ini siapa yang buat ya mas” tanya Angga heran, “Coba saya liat brosurnya mas” pinta Op yang penasaran, “iya bentar mas kebetulan tak bawa di dalam tas” Angga mengambil brosur itu dari dalam tasnya.  Akan tetapi brosur itu tidak ada didalam tas Angga yang ada hanya sebuah daun kering. “Astaghfirallah haladzin, ko tidak ada ya, padahal tadi saya taruh didalam tas, tapi ko yang ada hanya sehelai daun yang kering” kata Angga sambil terkejut dan sedikit cemas. “ yadah gini aja mas mending mas langsung nemui bosnya saja gimana” saran Op tersebut, “Iya mas” singkat Angga dengan keringat dingin. Akhirnya Angga bertemu dengan bosnya dan mengutarakan niatnya untuk menjadi Op Warnet tersebut. Tidak begitu lama Angga pun keluar dari dalam ruangan Bos Warnet tersebut, dengan raut wajah yang bahagia Angga berjalan menuju Op yang tadi di ajak ngobrol, ternyata Angga telah diterima menjadi Op Warnet tersebut, Angga lalu berkenalan dengan Op tadi, ia bernama Dika. Setelah berkenalan Angga beranjak pulang dan siap untuk bekerja besok harinya,, kebahagiaan yang menyelimuti hati Angga sedikit demi sedikit terganggu dengan brosur misterius tadi, lalu Angga bergegas melihat dalam tasnya untuk memastikan apakah brosur tersebut masih ada, ternyata setelah ia lihat kembali brosur yang tadi ia kira daun kering kini ia kembali lagi menjadi sebuah brosur, akan tetapi tulisannya berubah menjadi “Selamat ya mas Angga” dengan tinta hitam peka, dengan perasaan yang takut dan bulu kuduk merinding Angga langsung membuang brosur tersebut dan bergegas langsung tancap gas motornya segera pulang kerumah.........!
Ternyata brosur yang tadi Angga buang, tiba-tiba terbang mengejar Angga padahal sedikitpun tidak ada angin saat itu????
                                    ------------------ To be continue ------------------
Nantikan kisah kelanjutan cerita di atas,,sering sering berkunjung Aja Gun...!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Puisi

Di 21 Desember