Hatiku Bukan untukmu lagi





Hati itu dahulu sebuah permata yang indah
Suci seperti air embun di sejuknya padi
Bersemayam dalam hati yang kosong
Membuat kedamaian yang abadi

Namun hati itu harus berlayar jauh
Meninggalkan daratan yang telah ia singgahi
Membekas luka yang tak pernah sembuh
Hingga kini ia tak mau mengingatnya lagi

Berjuta penyesalan tersebar layaknya pasir di pantai
Itu takan pernah berkurang walau air laut pasang
Baginya kedamaian yang abadi adalah tak mengingatnya
Meski dialah yang bertama ia cinta

Kini cinta kasihnya adalah aib yang ia takuti
masalalu adalah neraka yang tertinggal
baginya menjauh adalah hal yang terindah
Karena hatiku bukan untukmu lagi



By Muh yahya Al bahri

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Puisi

Di 21 Desember

Aku Mencintainya Meski Berbeda Dunia