Ini karena sebuah puisi



Sebuah puisi yang indah untuku
Yang mampu mengucurkan air mata
Tak terbendung lagi secercah harapan yang meluap
Menyebar ke sebuah sisi yang rumit

Puisi itu terus menggambarkan keadaan yang sebenarnya
Dimana hari untuk berpesta menjadi hari yang berkabung
Air mata menjadi saksi bisu sejarah yang abadi
Hingga kini ia masih tegak berdiri melawan sang waktu

Sebuah puisi yang indah dibuatnya untuk melawan sakit
Terasa lembut dan rapuh seakan mewakili hatinya
Yang kutau hanyalah sebuah rasa yang semua orang membencinya
Beribu kata maaf terucap layaknya sumpah tobat kepada sang kholik

Sebuah puisi yang indah masih tersimpan dalam surga hati
Ia kini layaknya sebuah bakteri dalam tubuh
Menciptakan senjata bersama kenagannya yg telah mati
Yang kadang menyerang tak kenal waktu

Ini karena sebuah puisi yang indah
Aku harus melawan dosa untuk membacanya
Ini karena aku mencintai puisi
meski pada akhirnya ini bukan yang terbaik baginya

By Muh yahya Al bahri
10 Desember 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Puisi

Di 21 Desember

Aku Mencintainya Meski Berbeda Dunia