Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Kesedihanku.......

Gambar
Meski aku tegak berjalan namun ku tak tau kemana tujuan kurasa semua arah jalan telah buntu hingga beberapa kali aku harus terjatuh Mata hati ini telah mati Tak bisa membedakan antara hitam dan putih seluruh raga ini seakan tak berfungsi berulang kali ku abaikan waktu Mimpi mimpi tertawa melihatku Tak menghiraukan panggilan hati Air mata terus mengalir tanpa henti Tersekiti akan murka tuhan Beribu harapan yang telah tertunda terlintas sesaat pada fikiranku yang kosong meski terlihat senyum indah Itu sebuah kebohongan akan Kesedihanku

Tak seperti wanita

Kau tampak seperti bidadari berparas cantik, anggun dan penuh pesona Siapapun hanyut tak berdaya kau buatnya Hilangkan kesadaran dan kau memakainya dalam lubang hitam tanpa cahaya kau menari merayu hati yang tak memiliki prinsip hidup menciptakan kehidupan baru layaknya Nirwana dengan hati yang buta kau halalkan segalanya Kau slalu dipuja kaum adam yang buta hatinya berbisik menaruh pesan rahasia tak melibatkan sedikitpun sebuah logika kau memainkannya layaknya sebuah boneka

Sebuah Puisi

Gambar
Tertulis kata demi kata Tak terasa tangan ini merangkainya Sebuah kata yang memanjang tecipta Ia menyimpan sejuta makna Hati dan mata terus terkonsentrasi memandang tangan yang terus menari Sesuatu yang terpendam kini terungkap Terukir dengan tinta dan kertas putih Ini sebuah kata yang sempurna Ini sebuah kata yang slalu dikagumi Ini pesan hati yang tersembunyi Dan kini ia adalah sebuah puisi By Muh Yahya Al Bahri

Kabut Putih

Gambar
Kabut putih yang indah Meski tak begitu jelas Namun benar-benar terasa Damai dan menyejukkan hati Tak berdaya aku dibuatnya Hinga melukiskan wajah yang cerah Meski aku tak mampu menyentuhnya Dia telah mampu getarkan jiwa Ternya aku pun hanyut kedalamnya Memandangmu yang begitu sempurna Ini bukan lah di dunia nyata Namun hati benar-benar merasakannya....... Seperti kabut putih yang lembut Kini ia terjaga di alam sana Meski hanya sebuah kata kata Itu adalah kebahagian yang baru tercipta By Muh Yahya Al Bahri 17 Desember 2011

Berpeganglah pada Kesabaran

Gambar
Unjian terus ada di hadapnya Bagaikan banjir yang menimpa Baginya kesabaran adalah pegangan utama Hingga kini ia mampu  bertahan Detik demi detik tak kunjung reda terus menerpa layaknya hujan pada musimnya dan panas pada masanya terus berputar menyatu dengan jiwa Namun sabar terus ia pegang dengan erat meski tangan berdarah dan luka nanah ia telah meyakini bahwa tuhan itu ada dan akan menolongnya………… Melalui malam ia berjalan menghadap barat kearah kerumah tuhan Dengan air ia mensucikan tubuhnya mulut bergetar seraya berdo’a “Aku tak ingin jadi manusia yang sempurna Aku hanya ingin terlepas dari siksa dunia” By Muh Yahya Al Bahri

Usia dan sang waktu

      Usia dan sang waktu Layaknya sebuah sahabat sejati Tak akan pernah berpisah Mengikat janji suci Ia tek kenal apapun Yang dia tau hanyalah Satu Berjalan dan terus berjalan Mengubur dalam dalam rasa lelah Pahala dan dosa layaknya mainan Ia bercumbu menikmati alam Sesaat menghilangkan kesadaran Bagaikan raga yang tak berjiwa Usia dan sang waktu Tak pernah kembali ke langkahnya Di hadapnya hanya masa baru Dan meyakini inilah jalan hidupku By Muh Yahya Al bahri

Akhir Penantian

Ku baca dan kunikmati Puisi dan nada yang menari Sejukan hati yang sepi Merindukan dia yang pergi Entah sampai kapan seperti ini Hanya cinta sejati kan bertahan Meski waktu terus berlalu Meski sendiri slalu kunikmati Setiap malam angin melemahkan Seluruh tubuh tanpa separuh hati Waktu telah memakan tubuhku Kini aku kembali kemasa kecilku Akhir  penantianku mata meredup Dalam bayang kau menghampiri Menggenggam erat tanganku Dan kau mengajaku pergi By Muh Yahya Al Bahri

Hanya sebuah mimpi

Gambar
Kegelapan yang menyedihkan Menghanyutkan setiap keindahan Cinta dibuatnya tak berdaya Hanya menangis perih yang dirasa Ini seperti sebuah mimpi Antara kejujuran dan dusta Yang berebut posisi surga Mengalahkan kebenaran yang hakiki Indahnya cinta tak lagi ada Yang ku tau kini kau telah berdusta Dalam gelap kau hancurkan Segenap harapan yang indah Dengan mata yang terpejam Air mata terus berkucuran Karena hati telah tercabik duri Dengan mata yang bersaksi Meski ini hanya sebuah mimpi By Muh Yahya Al Bahri

Cerita Baru

Kini kau buat cerita baru melibatkan hati dan waktu tak kenal siang dan malam yang kau cari hanya bahagia hati nurani tak mampu berkata terjerat senyum indah aku adalah manusia biasa yang bertahan untuk menjaga cinta kian hari kau menguasai hati bertahta layaknya seorang raja beribu pengawal menjaganya Kurasa inikah sebuah penjara? By Muh Yahya Al bahri

Kenangan

Kenangan adalah sebuah warna yang bersejarah Aku meyakininya karena aku juga merasakannya Tak akan perna kita mengulangi hal yang sama Yang ada hanyalah kedua dari yang sudah ada Sejenak kita mampu memutar memory yang telah terekam Bercumbu dengan harap, canda, tawa bahkan airmata Hari demi hari perlahan terekan sangwaktu dengan sendirinya Tak memandang apakan itu buruk ataupun itu baik Selama nyawa ini masih bersemayam dalam jiwa Di situlah kenangan demi kengan perlahan kan tercipta Cobalah untuk slalu lakukan hal yang baik Karena dengan itu kenganmu akan berakhir pada masa depan yang sempurna, Masa depan seperti yang telah di janjikan tuhan Yaitu Surga............................. I Love myself.................... I Love my memories........... By Muh Yahya Al bahri 09 Desember 2011

Ibu

Gambar
Ia adalah sebuah sinar ketika kita merasa gelap Ia adalah sebuah embun dikala hati ini gelisah Hati ini tak berdaya dibuatnya kala rindu merajai Raga ini tampak mati kala aku membutuhkanya..... Kasih mu lebih dari kesempurnaan yang ada di bumi Begitu indah ketika semua bersatu dalam angan Hingga aku merasa ingin hidup lebih lama dengannya Karena kau adalah separuh bagian dari hidupku Ia adalah sebuah Oksigen kala aku bernafas Memberikan kehidupan menggerakan detak jantingku Menyebar lewat aliran darahku Menjadikan hidup ini lebih dari jiwa yang mati Kapanpun dan dimanapun kala aku berjalan Ia tampak seperti bayang pelindung ragaku Kekuatanmu mampu menggetarkan dunia Cinta kasihmu adalah anugrah tuhan yang utama Aku mencintaimu Ibu.............. By Muh Yahya Al bahr 09 Desember 2011

Ini karena sebuah puisi

Sebuah puisi yang indah untuku Yang mampu mengucurkan air mata Tak terbendung lagi secercah harapan yang meluap Menyebar ke sebuah sisi yang rumit Puisi itu terus menggambarkan keadaan yang sebenarnya Dimana hari untuk berpesta menjadi hari yang berkabung Air mata menjadi saksi bisu sejarah yang abadi Hingga kini ia masih tegak berdiri melawan sang waktu Sebuah puisi yang indah dibuatnya untuk melawan sakit Terasa lembut dan rapuh seakan mewakili hatinya Yang kutau hanyalah sebuah rasa yang semua orang membencinya Beribu kata maaf terucap layaknya sumpah tobat kepada sang kholik Sebuah puisi yang indah masih tersimpan dalam surga hati Ia kini layaknya sebuah bakteri dalam tubuh Menciptakan senjata bersama kenagannya yg telah mati Yang kadang menyerang tak kenal waktu Ini karena sebuah puisi yang indah Aku harus melawan dosa untuk membacanya Ini karena aku mencintai puisi meski pada akhirnya ini bukan yang terbaik baginya By Muh yahy...

Dialah sebuah oksigen

Gambar
Dialah sebuah oksigen Terhirup dan terhempaskan Masuk memberikan tekanan Tubuh itu terbawa kesaktiannya Dialah sebuah Oksigen Antara ada dan tiada Tak seperti malam......... Tak pula seperti siang............ Tak bisa dipungkiri kau telah ada Sebelum beribu kenangan tercipta Hadir layaknya air yang mengalir Membawa air kesucian stiap tubuh Dialah sebuah Oksigen Berputar tanpa henti Tak seperti matahari............ Tak pula seperti bintang......... Kesetiaanmu simbol keagungan tuhan Kau telah ditakdirkan menjadi pelengkap Berbagi kebahagian, kesedihan dan kekecewaan....... Karena itulah aku tak bisa hidup tanpamu......... Karya: Muh Yahya Al Bahri 22 oktober 2011 

Nada

Gambar
Aku dan kau adalah sebuah nada Dua nada yang sangatlah berbeda Terangkai menjadi sebuah irama yang merdu Bersatu untuk memberikan warna kehidupan yang baru Nada itu terus manari-nari Mencari titik dimana surga itu tergambar jelas Indah dan damai, itu yang ia berikan Tak kenal waktu tak kenal masa dan tak kenal letih....... Aku dan kau adalah sebuah nada yang abadi Slalu bersemayam dalam jiwa yang berhati suci Saat jiwa mulai pergi meninggalkan dunia ini Disaat itu pula nada terlahir kembali Aku akan slalu bersemayam di hatimu Kau akan slalu bersemayam di Hatiku Meski berbeda, kini kita satu menjadi rangkaian Irama Hidup untuk mencapai Surga yang abadi By Muh Yahya Al Bahri 09 Desember 2011

Sisi lemahku

Gambar
Tak ada jalan pada arah pandanganku...... semua telah berwarna putih jernih dengan sebuah bayang hitam menghantui perlahan menghentikan denyut nadiku bukan sebuah penantian ataupun sebuah harapan tapi ini adalah sebuah hujan dipanas terik matahari bukan pula sebuah sebab ataupun akibat tapi ini adalah sebuah sejarah yang saat ini baru terungkap karena sebuah ideologi kini layaknya manusia bertahan tapi itu bukanlah sebuah alasan akhir dari kenyataan terlepas lah semua angan yang telah terpendam dan kini aku adalah sebuah tumbuhan yang layu matahari, air dan angin kau yang kini kurindukan berikan kekuatanmu pada setiap sisi lemahku By Muh yahya AL bahri November

Di 21 Desember

Gambar
Kucuran air mata Disela malam yang sepi jutaan kata tercipta untukmu untuk mengilhami satu butir kenyataan........ Kepingan hati bersemayam duka yang tertidur terkaca di keheningan malam nafas yang resah bangit dari khayalan Lingkaran hitam dimata Menyimpan sejuta makna telaga yang mati Memperindah pasang surut suasana hati.......... Bagai pasir hitam Ditengah lautan bahri Disela itu senjapun berlayar Meninggalkan sebuah kata Bahwa Cinta itu tidak harus saling memiliki By 041092

Hatiku Bukan untukmu lagi

Gambar
Hati itu dahulu sebuah permata yang indah Suci seperti air embun di sejuknya padi Bersemayam dalam hati yang kosong Membuat kedamaian yang abadi Namun hati itu harus berlayar jauh Meninggalkan daratan yang telah ia singgahi Membekas luka yang tak pernah sembuh Hingga kini ia tak mau mengingatnya lagi Berjuta penyesalan tersebar layaknya pasir di pantai Itu takan pernah berkurang walau air laut pasang Baginya kedamaian yang abadi adalah tak mengingatnya Meski dialah yang bertama ia cinta Kini cinta kasihnya adalah aib yang ia takuti masalalu adalah neraka yang tertinggal baginya menjauh adalah hal yang terindah Karena hatiku bukan untukmu lagi By Muh yahya Al bahri